✿•.❀¸.•❤•.❀.❀❀.•❤•.¸✿ ✿¸.•❤.
❀✿MENYAMBUT TAHUN BARU ISLAM 1433.H ✿❀
✿.❀¸.•❤•.❀ .❀❀.•❤•.¸✿ ✿¸.•❤.
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Bismillahirrahmanirrahiim. .
✿.❀¸.•❤•.❀ •.❀❀.❀.•❤•✿ ✿¸.•❤.
Sebagaimana kita ketahui bersama,betepatan pada hari ahad tanggal 27 November 2011, kita akan memasuki tahun Baru Islam 1 muharam 1433.Hijriah. Suatu moment yang sangat berharga dan bersejarah khususnya bagi kita umat Islam, dan tentunya kita menyambutnya dengan penuh kegembiraan, melakukan berbagai kegiatan amal shaleh yang manfaat.
Secara historis awal penanggalan kelender islam ini, dimulai ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ditemani sahabat Abu Bakar Sidiq, bersama kaum muslimin, berhijrah meninggalkan Mekkah menuju ke Madina. Karena saat itu masyarakat Mekkah kaum quraisy musyrik memberikan tekanan berat kepada kaum muslimin.
Hijrah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersama kaum muslimin atas perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala,Hal itu dilakukan karena demi menjaga keeksitensian agama Islam, sekaligus mengepresikan perlawanan akan kebathilan,dan terlebih mengembangkan pada daerah yang potensial.
Peristiwa bersejarah ini juga merupakan, langkah awal terjadinya tali ikatan kasih sayang persaudaraan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala,memuliakan sesama saudara islam, antara kaum muhajirin dan anshar yang diwujudkan dengan ukhuwah islamiyah yang kokoh . Mereka menyatu dengan iman dan taqwa, melakukan dengan ikhlas dan hanya mengharap keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena demikianlah tidak ada ukhuwah tanpa iman dan tiada iman tanpa ukhuwah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“Dan barangsiapa berhijrah di jalan ALLAH Niscaya mereka akan mendapatkan dibumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa berhijrah kepada ALLAH dan Rasul-NYA,kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ketempat yang dituju),’Maka sungguh pahalanya telah ditetapkan disisi ALLAH. Dan ALLAH Maha Pengampun Maha Penyayang.”(QS. An Nisa : 100).
Makna ayat yang yang terkandung diatas memberikan motivasi terhadap kaum muslimin agar menjauhkan diri dari orang-orang musyik, sehingga ia keluar rumah dari rumahnya untuk berhijrah. Meskipun belum sampai kepada tempat yang dituju, ia telah mendapatkan pahala disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Oleh karena itu sudah sewajarnya dan pada tempatnya pula, kita umat islam sekarang melakukan berbagai bentuk kegiatan, dalam rangka peringatan tahun baru islam, sebagai wujud ungkapan rasa syukur, sekaligus perwujudan rasa mahabah terhadap agama Islam. Dan merayakannya dengan tadarus membaca Al Quran,mengikuti ceramah-ceramah di majlis taklim, berdoa dan berdzikir.
Namun demikian tentunya peristiwa hijrah tidak hanya, sebagai keteladanan dan peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Akan tetapi yang lebih penting dari itu adalah memaknai dari hakikat hijrah itu sendiri. Hijrah menurut bahasa artinya berpindah,berpaling, meninggalkan.
Sedangkan menurut Istilah mengandung dua makna, yaitu hijrah makani dan hijrah maknawi, hijrah makani artinya hijrah secarah phisik berpindah dari suatu tempat yang kurang baik menuju yang lebih baik, berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain yang lebih baik.
Adapun hijrah maknawi artinya berpindah dari nilai yang kurang baik menuju nilai-nilai yang lebih baik, dari kebathilan menuju kebenaran,dari kekufuran menuju keIslaman.Atau dengan kata lain hijrah kepada tuntunan jalan yang di ridhai dan di cintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-NYA.
Menurut pendapat Raqib Al Isfahani hijrah memiliki makna diantaranya yaitu’.Hijrah adalah sebagai permulaan kelender tahun baru Islam, yang diresmikan pada masa khalifah Umar bin Khathab Radhiyallahu Anhu,pada tahun 17 Hijriah,yang perhitungannya didasarkan pada peredaran bulan qamariah,’yang rata-rata satu tahunnya mencapai 354 hari, sehingga menghasilkan dua belas bulan Islam yang dimulai dari :”Muharam,Shafar,Rabiul Awal,Rabiul Tsani,Jumadil Awal,Jumadil Tsani,Rajab,Shaban,Ramadha n,Syawal,Dzulkaidah,Dzulhi jah.
Adapun hakikat dan makna utama dari Hijrah itu sendiri adalah Hijrah Akhlaqiyah, hijrah dari akhlaq yang buruk menuju akhlaq yang baik,singkatnya menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan segala perbuatan yang berujung pada dosa.Hijrah akhlaq inilah yang harus dijadikan prioritas utama sebagai tekad, untuk melakukan perubahan budi pekerti bagi setiap umat Islam.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
"Dari Ummu Anas Radhiyallahu Anha,’Ia berkata’ Wahai Rasulullah Wasiatilah diriku,”Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda,”Tinggalkan Perbuatan Maksiat,Sebab perilkaku demikian itu merupakan Hijrah yang paling Utama. Jagalah amal fardhu, karena perbuatan tersebut merupakan perjuangan yang paling Utama.Perbanyaklah dzikir pada ALLAH, Karena ALLAH sangat mencitai Hamba-NYA yang memperbanyak dzikir Kepada-NYA.” (HR. At Thabrani).
Hadits diatas memberikan pelajaran dan anjuran kepada kita, bahwa hijrah yang paling utama adalah, meninggalkan segala bentuk akhlaq yang buruk atau perbuatan kemaksiatan,menuju kepada akhlaq yang baik, sebagai bentuk pengabdian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, membutuhkan pengorbanan maksimal dan perjuangan dari setiap insan yang melakukannya. Dengan demikian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam memberikan penekanan kepada kita umatnya untuk senantiasa menjaga amal fardhu dan memperbanyak dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’sebagai rahmat bagi seluruh manusia, menyempurnakan akhlaq manusia dan menyelamatkan mereka dari kesesatan, dan menuntun ke jalan hidayah yang di ridhai, yang akan mengantarkan manusia ke surga.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Sesungguhnya Aku (Rasulullah) diutus untuk Menyempurnakan Akhlaq yang Mulia”. (HR. Bukhari, Baihaqi, dan Hakim)
Akhlaq dalam Islam sangatlah tinggi kedudukannya,karena baik buruknya akhlaq seseorang adalah sebagai ukuran kwalitas Keimanan. Maka melalui tahun baru hijriah ini,marilah kita jadikan renungan, bersama-sama berbenah diri melakukan perubahan,serta intropeksi diri, meninggalkan segala bentuk akhlaq yang buruk, hijrah dengan istiqamah menuju akhlaq yang baik.
Akhlaq yang baik dan mulia adalah yang mengikuti, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’dengan merujuk kepada Al Quran dan As Sunnah. Dengan akhlaq yang baik, budi pekerti yang baik tentunya akan melahirkan, sifat-sifat yang mulia selalu bersifat lapang dada, sabar,lurus, benar,peramah,tidak menyakiti hati orang lain , baik bagi keluarga, tetangga, dan selalu memberi manfaat dimana pun berada.Bentuk hijrah seperti inilah yang sangat kita butuhkan bersama, untuk direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Orang yang paling Aku sukai diantara kamu dan paling dekat dengan Aku di Akhirat ialah orang yang baik Budi Pekertinya/ Akhlaqnya,”(H.R Ahmad).
Demikian catatan sederhana, menyambut tahun baru Islam 1 muharam 1433.H dan makna utama hakikat hijrah. Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.
❀.•❤•Walhamdulillah Rabbil’alamin •❤•.❀
❀❀Akhi,Ukhti .. Sahabat Ukhuwah fillah ALL ❀❀
❀ Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum. ❀